Ada terobosan baru dari Zaenal Beta dalam peta perjalanan seni rupa Makassar. Bersama dengan seniman Makassar lainnya yaitu S. Mamala, mereka membuat lukisan-lukisan yang berukuran sangat mini atau biasa disebut 'micro painting'. Kita dapat menikmati karya mereka terpajang di ruang gedung DKM Fort Rotterdam Makassar. Karena ukurannya yang mini, telah disiapkan kaca pembesar bagi yang ingin melihat detil lukisan. Micro Painting ini adalah salah satu alternatif cinderamata andalan Kota Daeng, Makassar.
Murdiyanto adalah pelukis biji wijen yang berasal dari Bangil. Muryadianto tinggal di Kelurahan Latek Kecamatan Bangil. Warga setempat lebih mengenal Mur -panggilan Muryadianto- sebagai seorang pekerja di toko bangunan di kawasan tersebut. Yakni UD Mandiri, milik H Syafi'i. Muryadianto adalah pria asal Ngawi kelahiran 4 April 1973. Ia tak pernah menyangka jika biji wijen yang ia beli seperempat kilogram di pasar Bangil itu beberapa tahun lalu akhirnya bisa jadi lukisan apik. Jadi logo Nahdlatul Ulama (NU), Pemkot Pasuruan hingga logo klub sepak bola mancanegara.
8. Ki Djoko Sutedjo (3x3 cm)
Pelukis terkenal asal Semarang ini pernah menjadi rekoris Muri, karyanya yaitu lukisan wayang terkecil yang berukuran 3x3 cm ini tercatat di Muri pada tahun 1998.
Pelukis terkenal asal Semarang ini pernah menjadi rekoris Muri, karyanya yaitu lukisan wayang terkecil yang berukuran 3x3 cm ini tercatat di Muri pada tahun 1998.
Pelukis yang berasal dari Makassar ini, berkerja sama dengan Zaenal Beta membuat lukisan terkecil. Lukisan mikronya yang terkenal adalah lukisan Sultan Hasanudin yang berukuran 1,5-2 cm, dibutuhkan kaca pembesar untuk melihat lukisan ini.
Tercatat dalam rekor Muri dengan lukisan airbrush terkecil yang berukuran 1x1 cm.
Di antara sekian banyak pelukis di Jawa Timur, Jupri Abdullah tergolong pelukis mikro yang membuat lukisan mikro Presiden AS Barack Obama dan almarhum Gus Dur. Jupri yang asli Pandaan, Pasuruan, ini juga kerap bikin heboh dengan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Nama Jupri Abdullah mulai akrab dengan Museum Rekor Indonesia (Muri) sejak 2003. Saat itu Jupri dinobatkan sebagai sebagai pelukis kaligrafi terkecil di Indonesia. Lukisan kaligrafinya berukuran 0,5 x 0,5 sentimeter.
Pelukis yang sedang diusulkan sebagai rekoris Muri dengan lukisan wajah Soekarno sebesar 3x3 mm
Iwan Ridwan, seorang pelukis asal Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pria berusia 35 tahun ini malah sedang getol-getolnya membuat lukisan mini, yang hanya bisa dinikmati dengan kaca pembesar. Lukisannya yang terkecil berukuran 2x3 mm yaitu lukisan wajah Alm. Gus Dur.
Ada beberapa lukisan Iwan Ridwan yang berukuran super mini diantaranya lukisan wajah Bung Karno (4x16 mm), wajah Soeharto (8x12 mm) dan tokoh lawak Indonesia Gogon (3x5 mm)..
Karya kaligrafi yang lazim dikenal biasanya dibuat dengan tampilan yang jelas terbaca tanpa menghilangkan unsur seni. Namun di Malang, Jawa Timur ditemukan seni kaligrafi hanya berukuran setengah milimeter. Adalah Haji Didik Saifuddin Zuhri yang dikenal sebagai pelukis kaligrafi mikro. Karya kaligrafinya yang paling fenomenal adalah lafal Basmalah berlatar belakang Ka'bah dan Hajar Aswad berukuran 1,5 milimeter. Ia memerlukan waktu tiga bulan untuk menyelesaikannya karena memakai huruf lebih banyak. Sayang, kaligrafi mikro yang diklaim terkecil di dunia ini ditolak Museum Rekor Indonesia (MURI).
Deddy Effendie adalah seorang pelukis yang berkarya dengan lukisan-lukisan super mini. Lukisan terkecilnya berukuran 0,4 mm x 0,45 mm yang menggambarkan seekor kucing sedang makan tikus dengan mulut yang berdarah-darah dan ekor tikus yang masih menjuntai di mulut kucing, dibutuhkan kaca pembesar untuk melihat lukisan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar